Suaratebo.net. Muara Tebo.
Pengadilan negeri tebo ramai dengan amukan pegunjuk rasa, pasalnya mereka tidak
menerima hasil keputusan pengadilan yang menjadi putusan sah. (14/9/2017)
Mengatasi
unjuk rasa ini Pengadilan Negeri Tebo meminta bantuan dan kerjasa Pihak
Kepolisian dan Pemda Kabupaten Tebo, dalam pengamanan yang melibatkan anggota Kepolisian,
Satpol PP dan Damkar, dalam aksi unjuk rasa masa yang tidak puas dengan putusan
pengadilin mengamuk tak terkontrol, salah satu anggota kepolisian AIPDA Jasrul
menjadi korban amukan masa yang tak tidak terima dengan putusan pengadilan.
Pihak
kepolisian memberikan peringatan kepada kerumunan masa, namun tidak di
indahkan, al hasil polisi terpaksa menembakkan gas air mata di kerumunan
pengunjuk rasa, Namun berkat kesiapan dan kesigapan anggota Kepolisian dan
dibantu Satpol PP serta Damkar, para pengunjuk rasa berhasil diamankan,
polisipun profokasi dari aksi ini.
Terkait
tidak terimanya masa atas putusan pengadilan ini masalah sebenarnya kata Ricky
Fardinand, SH yang merupakan Ketua Pengadilan Negeri Tebo “Pada pengadilan
negeri ada yang namanya Managemen Resiko, jadi di pengadilan negeri ini
sebenarnya tempat rawan aksi, penyebabnya tidak lain adalah tidak terima atas putusan pengadilan,
atas kasus yang disidangkan, maka dari
itu kita mengundang pihak Kepolisan dan Pemda untuk ikut serta dalam kegiatan simulasi
penanggulangan huru – hara dan penanggulangan kebakaran, yang kita lakukan ini”
Jelasnya (ST-HS)