Suaratebo,net. Muara tebo - Meski belum mendapat laporan dari Puskesmas Teluk Renda, terkait wabah penyakit kulit berupa gatal gatal yang menimpavratusan warga masyarakat Teluk Rendah Kecamatan Tebo Ilir. Namun, dinas kesehatan Kabupaten Tebo tetap memerintahkan pihak puskesmas desa Teluk rendah untuk melakukan pengobatan terhadap warga yang terserang penyakit kulit.
Kepala Dinkes Tebo melalui Kabid Yankes Majazi saat dikonfirmasi via seluler mengatakan bahwa pihaknya mengaku belum mendapatkan laporan dari pihak Puskesmas Teluk Rendah.
"Belum, kita hanya dapat informasi tersebut dari media, berbekal itu kita coba langsung hubungi puskesmas setempat agar secepatnya turun dan melakukan pengobatan," jelasnya.
Sementara itu, salah satu orang tua anak yang terkena penyakit kulit itu mengaku bahwa pihak Dinkes melakukan pengobatan terhadap warga yang terkena penyakit gatal-gatal tersebut.
"Iya sudah ada yang turun, Dinkes melalui pihak puskesmas langsung melakukan pengobatan tadi,"sebut beberapa Warga setempat.
Sebelumnya, bahwa berdasarkan pengakuan dari pihak pengelola TK Cahaya Hati desa Teluk Rendah Ilir, Radia, puluhan anak didik di TK nya terserang penyakit gatal-gatal sejak sebulan belakangan ini.
"Di TK kita ada dua puluhan lebih anak kita terserah penyakit ini," ujarnya.
Penyakit yang menyerang masyarkat ini diduga kuat, karena tercemarnya limbah PT Makin .
"Rata-rata warga memakai air PDAM setempat dan air nya disedot dari sungai Batanghari. Kini musim hujan kita menduga limbah perusahaan mengalir ke sungai,"ungkap Amin orang tua dari anak yang terserang penyakit kulit.
Kejadian ini sebenarnya kata Amin sudah terjadi satu tahun lalu. Namun, terparah sebulan terakhir. Harapan dari masyarakat setempat minta kepada pemerintah daerah untuk melakukan cek dari air PDAM dan limbah perusahaan setempat.
Sementara Jazmi Kades Teluk Rendah Ilir saat di konfirmasi Radar Bute lewat HP membenarkan ada nya penyakit gatal-gatal menyerang warganya. Dugaan dari masyarakat disebabkan oleh limbah perusahaaan dan PDAM dirinya tidak berani memastikannya.
"Kita tidak berani memastikan penyakit ini berdampak karena itu. Barang kali bisa jadi.tapi itu, dan butuh kepastian kita tidak bisa langsung membenarkannya apakah penyakit itu berasal dari limbah pabrik," ringkasnya. (ST-end)
