Suaratebo.net, Muara Tebo - Pembangunan box culvert yang sedangkan dikerjakan sangat meresahkan pengguna jalan, baik roda dua dan roda empat sehingga ada sebuah mobil truck terguling di Jalan Lintas Tebo-Rimbo, tepatnya di desa Sungai Alai Kecamatan Tebo Tengah, Kamis pagi (2/10/2017).
Truck bermuatan kayu ini terguling lantaran rodanya terperosok ke dalam lubang galian proyek box culvert.
"Belum tau juga apa penyebabnya. Bisa saja supirnya ngatuk atau jalan alternatif yang dibuat licin, akibatnya dia tak berkonsentrasi sehingga truknya terlalu ke pinggir dan terperosok ke dalam lubang galian proyek box culvert," ujar Adi salah seorang pengendara sepeda motor saat melintas.
Dijelaskannya, sopir truck melewati Jalan Lintas Tebo-Rimbo. Kebetulan badan jalan sedang dilakukan pengerjaan box culvert.
Pengerjaan box culvert menghabiskan seluruh badan jalan. Agar kendaraan tetap bisa melintas, pekerja membuat lintas atau jembatan alternatif samping lokasi pekerjaan box.
"Mungkin jembatan alternatif yang dibuat pekerja memang sempit, apalagi untuk ukuran sebuah truk,"tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, pekerjaan proyek pembangunan box culvert di jalan penghubung Tebo-Rimbo, tepatnya di desa Sungai Alai Kecamatan Tebo Tengah, tidak ditemukan adanya papan informasi proyek disekitar lokasi pekerjaan.
Hal ini diduga sudah menyalahi aturan pengadaan barang dan jasa, jasa kontruksi, juga sangat bertentangan dengan UU nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
"Saya anggap ini proyek siluman karena tidak ada papan proyeknya, dan ini terkesan ada pembiaran oleh pihak-pihak yang terkait,"kata salah seorang pengendara sepeda motor saat melintas.
"Cobalah DPRD Tebo pro akrif ikut mengawasi proyek. Juga pengawas proyek, jangan dibiarkan saja rekanan bekeraja semaunya sendiri,”ketusnya.
Tidak itu saja, pelaksanaan pembangunan box culvert ini juga terkesan semena-mena. Pasalnya, pekerja menuntup akses jalan tersebut. "Baru kali ini saya jumpai jalan ditutup gara-gara ada pekerjaan box culvert, "kata Yanto sopir mobil bok.
Yanto mengaku dari Jambi membawa barang pesanan yang harus diantar ke pasar Rimbo Bujang. "Terpaksa harus mutar kepala lewat Bungo, "kesalnya. (ST-BS2)