Jakarta. Suaratebo.net – Perencanaan yang dilakukan Yayasan
Orang Rimbo Kito (ORIK) tengah berbenah baik dalam sarana dan prasarana maupun
keuangan, saat ini Yayasan ORIK sedang melakukan MoU bersama Universitas Budi
Luhur Jakarta, penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan di Gedung Universitas
Budi Luhur, dalam pertemuan dari Yayasan Orik Teguh Suhendro, SH, M.Hum, (Ketua
Dewan Pembina) Firdaus, (Ketua Yayasan ORIK) Budi Utomo (Bidang Kemanusiaan dan
Willy (Ketua Harian), sementara dari Pihak Universitas Budi Luhur Pihak
Universitas Budi Luhur diwakili oleh Deputi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,
Dr. Ir. Wendi Usino Juga hadir dalam pertemuan Deputi Rektor Bidang Akademik
dan Kemahasiswaan, Dr. Yusran. Ketua Pusat Studi Kebudiluhuran, Dr. Krisna
Adyarta. Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Putri Suryandari, M.Ars.
Kasubdit Pengabdian Masyarakat dan KKN, Liza Dwi Ratna Dewi, M.Si. Kasubdit
Kerjasama dan Humas. (17/11/2018).
Penandatanganan
Nota Kesepahaman antara Yayasan ORIK dengan Budi Luhur merupakan kolaborasi
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Jaksa Masuk Rimba, harapannya dapat
memberikan efek positif bagi Orang Rimba/ Warga Suku Anak Dalam terutama yang
ada di Kabupaten Tebo, dengan kerjasama ini pula, lokasi pemukiman warga Suku
Anak Dalam bisa dijadikan Lokasi KKN untuk mahasiswa Universitas Budi Luhur,
guna mengetahui kebudayaan dan peradaban Orang Rimba/ Suku Anak Dalam yang ada
di Kabupaten Tebo.
Seperti
yang jelaskan Teguh Suhendro, SH, M.Hum selaku Ketua Dewan Pembina sekaligus Pendiri
Yayasan ORIK saat dikonfirmasi “Kita berharap kerjasama ini bisa berlangsung
lama, dan tidak menutup kemungkinan lokasi warga SAD menjadi tempat Penelitian
ataupun KKN Mahasiswa/i Universitas Budi Luhur, setidaknya warga SAD akan
terbiasa dengan kehadiran orang – orang baru di lokasi mereka” jelasnya.
Dalam
kesepakatan MoU ini membuahkan hasil bagi warga Suku Anak Dalam yang ingin
sekolah dan kuliah pasalnya pihak Universitas Budi Luhur didalam Mou akan
memberikan Beasiswa kepada warga SAD mulai dari TK, SD, SMP. SLTA, dan Kuliah,
hal ini merupakan langkah positif bagi suku anak dalam yang ingin mengecap
pendidikan tinggi.
Hal
senada yang disampaikan Pihak Unversias Budi Luhur Jakarta dalam press rilisnya
Deputi Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Ir. Wendi Usino
menyampaikan bahwa “Kerjasama ini merupakan salah satu wujud kepedulian
Universitas Budi Luhur kepada pendidikan anak-anak negri. Wujud kepedulian lain
yang sudah dan masih dilakukan adalah Program Beasiswa Nusantara sejak tahun
2004.” Sedangkan Ketua Pusat Studi Kebudiluhuran Dr. Yusran, menyampaikan “Saat
ini terdaftar 43 mahasiswa Beasiswa Nusantara yang aktif kuliah di Universitas
Budi Luhur, yang berasal dari Pulau Nias, Padang Sumatera Barat, Murungraya
Kalimantan Barat, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, Sampit Kalimantan Tengah,
Tana Toraja Sulawesi Selatan, Palu Sulawesi Tengah.” Ditambahkan oleh Dr.
Yusran bahwa “pada tahun 2018 ini telah dibawa ke Jakarta 2 calon mahasiswa
dari Suku Pedalaman Dayak dan 3 dari Gunung Sitoli untuk orientasi terhadap
kehidupan Jakarta. (ST-HS)