Suaratebo.net . Muara Tebo – Simulasi 2 Ujian
Akhir Madrasah Berstandard Nasional – Basis Komputer (UAMBN-BK) di Kabupaten
Tebo sukses dilaksanakan, walau demikian juga tidak luput dari berbagai macam
kendala ditemui. (20/2)
Walau demikian
masalahan dan kendala yang dihadapi saat melakukan Simulasi 2 UAMBN-BK dapat
diatasi dengan cermat, simulasi ini dilakukan agar siswa tidak canggung dengan system
ujian online ini, dimana sebelumnya dilakukan ujian tulis, namun sekarang sudah
menerapkan system ujian online.
Seperti yang
dialami MTS Al Ihsan Tugu Rejo, siap tidak siap sekolah wajib mengikuti ujian
UAMBN-BK secara online, karena tidak ada lagi ujian tulis, seperti yang
dijelaskan oleh Andi selaku kepala Sekolah MTS Al Ihsan Tugu Rejo, mau tidak
mau sekolah harus siap.
“Memang
betul, seluruh MTS yang ada di Kabupaten Tebo sudah wajib melaksanakan ujian
online berbasis komputer, siap tidak
siap sekolah harus mengikuti, tapi Alhamdulillah kita ujian di sekolah sendiri,
namun ada juga sekolah lain yang numpang ujian di sekolah lain, tentunya tidak
gratis, setidaknya biaya operator dan teknisi menjadi beban biayanya,” papar
Andi.
Namun sangat
disayangkan, penerapan ujian online ini tidak seluruh sekolah yang mampu
menyediakan unit komputer client untuk peserta ujian, hal ini dikarenakan
anggaran yang tidak tersedia, seharusnya pemerintah juga memikirkan hal ini.
Terlepas kesiapan
tersebut, ada beberapa kendala saat dilakukannya simulasi yang ditemui,
diantaranya :
1.
Jika siswa menjawab soal nomor 1
dengan pilihan A dan siswa sampai di soal nomor 15 tetapi ingin mengubah
jawaban nomor 1 menjadi B, nah hal seperti ini diakhir ujian siswa tidak bias melakukan
klik selesai, terdapat peringatan “anda menjawab 49 soal dari 50 soal”
2.
Simulasi hari kedua UAMBN-BK, Protek
(Proktor Teknisi) menjadi panik, masalahnya hasil ujian siswa tidak bias langsung
dikirim, seperti terjadi gangguang jaringan, namun hal ini sudah bisa diatasi
denan mengirim hasil ujiannya pada sore hari dan pagi hari di hari berikutnya
Andi berharap
hal ini tidak lagi terjadi pada saat ujian utama UAMBN BK nantinya, karena sanski
terhadap nilai ujian anak, selain itu ia juga berharap kepada Pihak PLN selama
ujian online berlangsung agar lampu tetap hidup.
“kedepan
kita berharap, pemerintah pusat memperhatikan masalah – masalah yang terjadi
pada saat simulasi 2 dilaksanakan, dan juga kita berharap kepada pihak PLN,
kerjasamanya untuk tidak melakukan pemadaman pada saat ujian nasional
berlangsung, karena sifatnya online, walau demikian Alhamdulillah kita MTs Al
Ihsan Tugu Rejo Sukses melakukan simulasi 2 UAMBN-BK” tutupnya.