Suaratebo.net, Jakarta -
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2020 terkontraksi minus 3,49 % hal
ini juga terjadi pada kuartal II 2020 sebesar 5,23% seperti yang dirilis oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) hal ini resmi membuat Indonesia resesi.
Seperti
yang dirilis liputan6.com peneliti Indef Bhima Yudhistira mengatakan pemerintah
perlu melakukan perombakan tim ekonomi, respon Menteri yang kurang sigap dalam
mengatasi keadaan merupakan salah satu penyumbang resesi ekonomi.
“Reshufle
tim ekonomi harus dilakukan segera, kotraksi ekonomi terjadi kerena respon
mentri yang kuran cepat dan inkompeten” ujar Bhima di Jakarta, Kamis (5/11)
Tujuan
dilakukan perombakan adalah tidak lain untuk melakukan penyegaran, agar
Presiden Joko Widodo segera melakukan perombakan, tidak itu saja Bhima juga menyarankan
merombak total program PEN yang pencairannya macet serta konsep yang bermasalah
salah satu diantaranya Kartu Prakerja serta penempatan dana pemerintah di perbankan,
selain itu juga Presiden harus memilih tim yang benar – benar professional dan
kompeten dalam bidangnya.
Hal
ini dilakukan agar mempercepat eksekusi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baik
dalam waktu 2 bulan terakhir maupun tahun 2021 mendatang dengan harapan Indonesia
mampu keluar dari jurang resesi.
Terakhir,
mempercepat program UMKM go digital. Dia mengatakan, jangan sampai yang
menikmati program ini hanya bonanza digital. Mereka ini barang-barang impor,
disaat porsi UMKM yang masuk platform digital baru 13 persen.(Red)
Sumber
Berita : Liputan6.com