Suaratebo.net, Bungo - Akibat pandemi virus covid-19 yang melanda dunia sejak 2 tahun terakhir ini, tidak sedikit penduduk dunia ini menginginkan virus mematikan ini segera musnah dari muka bumi.
Begitu banyak dampak yang timbul akibat virus mematikan ini, salah satunya dunia pendidikan. Para pelajar dari level yang paling bawah hingga perguruan tinggi hanya bisa belajar secara daring yang mengakibatkan kejenuhan para pelajar. Hal ini tentunya juga kurang efektif untuk mendapat kan ilmu dari tenaga pengajar.
Namun, segala upaya yang sudah menjadi kebijakan pemerintah mengatur pembelajaran secara daring sering kali mendapat hinaan dari orang yang tidak mengerti apa-apa. Bahkan, vaksin covid-19 yang sudah diuji secara kliniks pun sering diabaikan masyarakat.
Meski demikian, semangat Pemerintah pun tidak pernah pudar demi keselamatan dan kesehatan masyarakat. Seluruh stacholder saling bahu membahu dalam memutus penyebaran virus covid-19, yaitu mengajak seluruh masyarakat untuk di vaksin.
Berkat kerjasama semua pihak, akhirnya pelaksanaan vaksinasi bisa berjalan meskipun masih banyak orang yang tidak ingin di vaksin dengan alasan takut, yang sebelumnya rasa ketakutan ini sudah diracuni oleh orang yang tidak bertanggungjawab dengan memberikan informasi yang tidak benar (Hoax).
Namun, kabar hoax tersebut mampu di tepis anggota Polri yaitu Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro, S.I.K, M.H membuat program "Polisi Membumi Viral", berhasil melakukan terobosan dengan berdiskusi dan berinteraksi dengan para pelajar, sehingga semua pelajar mulai dari SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi diwilayahnya tersebut berhasil di vaksin.
Hal itu pun diakui oleh Maksum seorang Guru SMA 8 Kabupaten Bungo, yang mengakui bahwa" jujur, memang sangat berat dan sulit tantangan yang dihadapi oleh sekolah dalam mengajak untuk anak-anak dapat mengikuti vaksinasi ini," katanya.
Dirinya juga menceritakan, pihak sekolah dari tahun lalu sudah berupaya untuk disuntik vaksin, tetap mereka semua pada menolak dengan berbagai macam alasan, terutama bahwa mereka mendapatkan informasi tentang bahaya vaksin dan itu mereka dapat dari media sosial. Tapi ada yang memang takut karena jarum suntik.
Tetapi dirinya sangat salut terhadap Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro, S.I.K, M.H, dirinya terus turun ke sekolah membantu guru-guru untuk mengajak para siswa-siswi untuk di vaksin.
"Saya salut dengan bapak Kapolres Bungo yang baru, dengan gesit turun kesekolah-sekolhh di Bungo, melakukan interaksi dan sambil bercanda dengan siswa-siswi mendorong agar mau divaksin,"ucapnya.
Menurutnya juga, bahwa sekolah yang telah didatangi Kapolres Bungo, berlomba-lomba siswa-siswi nya minta dilakukan vaksinasi disekolah, itu bukan untuk mengejar hadiah atua reword. Mereka telah sadar dan mengerti pentingnya vaksinasi terlebih lagi merupakan syarat untuk para siswa - siswi dapat melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan terpenting dapat menjaga daya tahan tubuh dari serangan virus covid-19.
"Saat ini sekolah-sekolah dikabupaten Bungo, berlomba-lomba meminta pihak tenaga kesehatan, Polri Dan TNI untuk dilakukan vaksinasi disekolah. Siswa-siswi telah sadar pentingnya vaksinasi," ungkap Maksum.
Lebih lanjut dia menceritakan, Untuk dikabupaten Bungo ini, sekolah-sekolah mulai dari SMP dan SMA maupun SMK telah mencapai 100% guru dan siswa-siswi nya divaksinasi. Semua ini tidak terlepas kerja sama empat pilar yang ada dikabupaten Bungo, yaitu Polri, TNI, Kesehatan, Pemerintah Desa dan Pendidikan.
"Dengan empat pilar ini lah, Dunia Pendidikan yaitu siswa-siswa maupun guru yang ada disekolah mulai tingkat SMP, SMA dan SMK telah berhasil dilakukan vaksinasi 100% itu," ungkapnya.
Pak Maksum berharap, dengan tercapainya 100% vaksinasi terhadap sekolah-sekolah ini, juga dapat diikuti oleh seluruh orang tua siswa-siswi dan masyarakat di Kabupaten Bungo, hingga mimpi menuju herd Immunity Kabupaten Bungo tercapai dan kita bebas dari virus covid-19, harapnya. (Red-ST)