"Kapolres Bungo boleh dan kapanpun bisa berganti. Tapi saya titip Semagat Polisi Membumi. Insa Allah sebagai abdi negara terus dicintai dan ada dihati masyarakat," ungkap Guntur.
Lebih lanjut Guntur mengatakan, mohon diri dan keluarga pamit kepada jajaran personil polres, serta ucapan terima kasih, hormat dan bangga nya. Diakui atas dukungan dan doa membuat program selama menjabat polres berjalan dengan baik.
" Atas bantuan dan kontribusi terebut saya ucapkan terima kasih," ujar Guntur.
Kendati, sebagai manusia biasa, pribadi dan keluarga besar juga diutarakan permohonan maaf atas semua kesalahan dan meminta doa agar tugas dirinya sebagai abdi negara kedepan bisa lebih baik dari sebelumnya.
" Kami pergi membawa kenangan. Kepada adik saya, Wahyu Bram Kapolres baru tentu membawa harapan," pungkasnya.
Terlihat pelepasan AKBP Guntur Saputro, S.I.K, diiringi isak tangis personil dan ibu -ibu Bayangkari Polres Bungo. Tak menyangka, saat digerbang melangkah menaiki mobil pribadi. AKBP Guntur Saputro dan Istri dikejutkan kedatangan warga, suara Isak tangis kembali pecah saat satu persatu dari mereka dipeluk oleh Guntur.
" Perpisahan ini pasti kita jumpai. Tapi jangan silaturahmi kita berakhir," ucapan yang keluar dari mulut Guntur.
Dengan berat hati, Guntur memegang tangan sang istri dan keluar dari kerumunan warga, menaiki mobil dan meninggalkan mereka. (Red-ST)
