Bulan Menjauh dari Bumi: Fenomena Kosmik yang Mengubah Dunia
![]() |
Gambar : Bulan/Pixabay |
Suaratebo.net - Bulan, satelit alami Bumi, ternyata sedang menjauh dari planet kita dengan kecepatan sekitar 3,8 sentimeter per tahun. Fenomena ini, yang dikenal sebagai resesi Bulan, telah menjadi sorotan para ilmuwan selama beberapa dekade. Namun, apa dampaknya bagi kehidupan di Bumi?
Penyebab Resesi Bulan
Resesi Bulan disebabkan oleh interaksi gravitasi antara Bumi dan Bulan, khususnya melalui efek pasang surut. Gaya gravitasi Bulan menarik air laut di Bumi, menciptakan tonjolan air di sisi yang menghadap Bulan. Namun, karena Bumi berotasi lebih cepat dibandingkan orbit Bulan, tonjolan air ini sedikit mendahului posisi Bulan. Gesekan antara tonjolan air dan dasar laut menghasilkan hambatan yang memperlambat rotasi Bumi. Sebagai kompensasi, momentum sudut yang hilang dari rotasi Bumi ditransfer ke Bulan, mendorongnya ke orbit yang lebih jauh.
Dampak Jangka Panjang
Resesi Bulan akan mengubah pemandangan langit kita. Saat ini, Bulan dan Matahari tampak berukuran hampir sama di langit, memungkinkan fenomena gerhana Matahari total yang menakjubkan. Namun, ketika Bulan semakin menjauh, ukurannya di langit akan tampak semakin kecil. Dalam sekitar 600 juta tahun, gerhana Matahari total diperkirakan akan menghilang karena Bulan tidak lagi cukup besar untuk menutupi seluruh cakram Matahari.
Perubahan Durasi Hari
Resesi Bulan juga akan memperpanjang durasi hari di Bumi. Saat ini, satu hari berlangsung sekitar 24 jam. Namun, karena rotasi Bumi melambat, para peneliti memprediksi bahwa dalam waktu sekitar 180-200 juta tahun, satu hari di Bumi akan bertambah menjadi 25 jam.
Kesimpulan
Resesi Bulan adalah fenomena kosmik yang mengubah dunia. Meskipun dampaknya tidak akan dirasakan dalam waktu dekat, namun dalam skala miliaran tahun, perubahan ini akan mengubah wajah Bumi secara drastis. Dengan memahami fenomena ini, kita dapat lebih menghargai hubungan unik antara Bumi dan Bulan, serta memperdalam eksplorasi ruang angkasa.