![]() |
Gambar : Saat Apel Gabungan |
Suaratebo.net - Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) yang terdiri dari 73 personel diberangkatkan ke Myanmar untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan pasca-gempa yang terjadi pada 28 Maret 2025. Gempa tersebut telah menewaskan lebih dari 3.000 orang dan melukai ribuan lainnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan bahwa kondisi di Myanmar lebih sulit dibandingkan dengan penugasan sebelumnya di Turki dan Suriah. "Komunikasi belum berjalan bagus, beberapa daerah listrik masih padam, dan dukungan untuk tim INASAR sangat terbatas," ujarnya.
Meski menghadapi tantangan tersebut, Kepala BNPB yakin bahwa tim INASAR dapat melaksanakan tugas dengan optimal berkat pengalaman mereka dalam menangani bencana serupa. "Mereka telah berhasil mengevakuasi jenazah di Turki meskipun sudah lewat dari golden time, dan ini menjadi modal berharga untuk bertugas di Myanmar," katanya.
Bantuan yang dikirimkan Indonesia mencakup tim penyelamatan, tenaga medis, serta logistik yang diangkut menggunakan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747 dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma.
Beberapa negara lain juga telah mengirimkan bantuan, termasuk Singapura, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, dan China, yang bekerja sama untuk membantu korban gempa di Myanmar.